Daun yang digunakan untuk bahan baku kerajinan lukis ini diambil dari daun lontar yang sudah tua, dan kemudian dijemur di tempat terbuka yang disinari matahari secara langsung, hingga warnanya berubah menjadi kekuningan. Proses berikutnya adalah perendaman dengan air yang mengalir selama beberapa hari kemudian dikeringkan dengan kain kering. Setelah itu masih melalui tahap perebusan dan penjemuran, dan baru masuk tahap akhir pengepresan dengan menggunakan alat pres dari kayu berukuran besar yang disebut
pamlakbagan, proses ini memakan waktu selama enam bulan. Tujuan dari proses pres yang memakan waktu lama ini untuk membentuk lembaran daun lontar menjadi lurus tidak bergelombang, dan lembaran yang sudah jadi tersebut dinamakan lempir,
yaitu bahan daun lontar yang siap untuk dilukis.Alat yang dipergunakan untuk melukis diatas lembaran daun lontar sangat sederhana, untuk membuat goresan pada lembar daun lontar digunakan sebuah pisau khusus yang menyerupai pensil namanya pengutik. Dari hasil goresan yang sudah dibuat di lembar daun lontar tersebut kemudian digosokkan jelaga dari arang kemiri yang sudah dibakar terlebih dahulu, atau terkadang juga menggunakan arang dari kacang tanah. Kemudian setelah digosok dengan jelaga dan celah goresan berwarna hitam, barulah dihasilkan karya lukisan diatas lembaran daun lontar tersebut. Untuk penyempurnaan akhir setelah lukisan jadi, lempir atau lembar daun lontar dilap dengan menggunakan kain dan dibersihkan dengan cairan minyak sereh untuk hasil lebih bersih dan awet dari serangan ngengat atau serangga.
dulu cara ini digunakan oleh orang bali untuk menyampaikan pesan. Orang bali saling mengirim surat melalui surat lontar dan mereka mengukir kalimat di daun lontar tersebut dan mempertajam garisnya dengan kemiri yang sudah dibakar kemudian digosokan diatas daun lontar yang telah diukir. Seperti gambar dibawah ini
Kemudian dibuatlah lukisan lontar seperti dibawah ini
Gambar beragam untuk menarik minat wisatawan yang datang ke Desa Tenganan. Lukisan yang kreatif dan bisa memperindah ruangan anda atau koleksi lukisan anda.
Datanglah ke Desa Tenganan, Karangasem, Bali. Desa yang masih asri dan berpegang teguh budayanya. Anda juga bisa berwisata alam dan budaya di desa ini.